Lumajang.
Jika
mendengar nama kota itu disebut apa yang pertama kali muncul di
pikiran? Pisang yang gedenya naudzubillah. Iya itu sih yang muncul di
pikiran. Semakin hopeless waktu teman kantor bilang kalau di Lumajang
itu nggak ada apa-apa, angkutan umum susah dan nggak ada taksi. Ini kota
di Indonesia apa setting film I Am Legend sih? Berhubung kemarin ke
Lumajang untuk menghadiri acara nikahan, akhirnya nggak berharap apa-apa
selain menghadiri nikahan dan buru-buru cabut ke Surabaya lagi.
Transportasi umum yang biasa digunakan untuk pergi ke Lumajang dari
Surabaya yang nyaman adalah travel. Jika tidak punya banyak waktu
seperti saya waktu itu, bis kota bisa menjadi pilihan.
Tips dari teman
yang penduduk asli Lumajang, naik bis patas dari Terminal Purabaya
(Bungurasih) ke jurusan Probolinggo. Dari terminal Probolinggo lanjut
naik bis ekonomi ke arah Jember. Kenapa nggak langsung aja dari Purabaya
ke jurusan Jember? Lebih mahal tarifnya karena langsung dipatok full
biaya sampai Jember. Ini tips berguna banget buat yang lagi bokek berat
macam saya kemarin XD Turun di Terminal Wonorejo namanya, hanya tersedia
beberapa angkot yang sedang menunggu penumpang serta beberapa becak dan
kendaraan L300. Bersyukur saya yang waktu itu berdua dengan teman punya
kenalan disana yang menjemput dan bersedia mengantar kami kemanapun.
Alhamdulillah!
Berawal tentang obrolan betapa sulitnya mencari
penginapan waktu itu, akhirnya tiba pada satu kesimpulan bahwa Lumajang
sedang ramai dikunjungi karena ada acara Kuningan. Wah, ada objek foto
nih! Akhirnya kami sepakati hari Minggu besoknya untuk berkunjung ke
Pura Mandhara di Senduro, Lumajang.
Dari
tempat penginapan kami di daerah Sukodono, perjalanan ke Pura Mandhara
dapat ditempuh sekitar 30 menit dengan jarak sekitar 15-20 km. Daerah
Senduro ini termasuk dataran tinggi di daerah Lumajang, alhasil hawanya
lebih sejuk daripada daerah tempat menginap kami yang padahal kalau
malam dinginnya menggigit :-s Selain kendaraan pribadi, pura Mandhara
ini hanya bisa diakses dengan kendaraan L300. Begitu sampai di Pura,
ternyata sudah sepi karena acara Kuningan berlangsung hari Sabtu
kemarin. Yah, baiklah, kita coba explore bagian dalamnya aja deh ya..
Gasp.
Never thought that I'm gonna get such a wonderful view from the top of
Lumajang! Perpaduan antara langit cerah, sisa-sisa acara Kuningan dan
bentuk bangunan jadi kesatuan yang bikin senyum-senyum sendiri.
Subhanallah :) Mohon maaf gambarnya bokeh ya, percobaan pertama pake
wide-lens dan saya belum paham bagaimana setting-settingnya :lol:
Seharusnya bisa lebih bagus dari ini, better luck next time deh :D
Jadi, siapa bilang di Lumajang nggak ada apa-apanya? :D
Sepertinya
ungkapan don't judge a book by it's cover kejadian deh ya, semacam kita
ngga akan pernah tau apa yang akan kita dapat kalau kita nggak
benar-benar mencari tahu lebih dalam. Mungkin sama kaya potensi diri
kita sendiri, seseorang yang berpikir bahwa dia nggak bakat/nggak ahli
apa-apa sebenarnya punya sesuatu yang berharga yang belum ia temukan
sendiri. Coba bertanya lebih dalam ke diri kita sendiri, sudahkah kita
menemukan potensi yang selama ini tersembunyi?
*This post is actually written on 12 Sept 2012
*This post is actually written on 12 Sept 2012
No comments:
Post a Comment